Saterdag 30 Maart 2013

MAKALAH Tes Obyektif Multiple Choise


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi dan sebagainya.
Bentuk tes yang digunakan di lembaga pendidikan dilihat dari segi sistem penskorannya dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu tes objektif dan tes sukjektif.
Tes objektif dalam hal ini adalah bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Jadi kemungkinan jawaban atau respon telah disediakan oleh penyusun butir soal. Peserta hanya memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Dengan demikian pemeriksaan atau penskoran jawaban atau respon peserta tes sepenuhnya dapat dilakukan secara objektif oleh pemeriksa. Karena sifatnya yang objektif, maka tidak perlu harus dilakukan oleh manusia, tetapi dapat dilakukan sengan mesin, misalnya mesin scanner. Dengan demikian skor hasil tes dapat dilakukan secara objektif.

B.     Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang dapat kami rumuskan :
1.   Apakah Tes Obyektif Multiple Choise itu?
2.   Kriteria Tes Obyektif Multiple Choise Tersebut?
3.   Apa Kelebihan dan Kekurangan Multiple Choise?

C.    Tujuan Penulisan
1.   Untuk memenuhi tugas belajar bagi mahasiswa dalam  mata kuliah evaluasi pembelajaran
2.   Untuk mengetahui tentang Tes Obyektif Multiple Choise
3.   Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan Item Tes Pilihan Ganda







BAB II
ISI

A.    Tes Obyektif Multiple Choise
Multiple choice test terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Atau multiple choice test terdiri atas bagian keterangan (item) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif (option). Kemungkinan jawaban (option) terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh (distractor).
Tes objektif  bentuk multiple choice item sering dikenal dengan istilah objektif bentuk pilihan ganda, yaitu salah satu bentuk tes objektif yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau lebih) dari beberapa kemungkinan jawab yang telah disediakan pada tiap-tiap butir soal yang bersangkutan.
Contoh 1 : Bentuk pertanyaan
Pilihlah satu jawaban yang tepat!
1.   Masjid apa yang pertama kali dibangun Rosul saat hijrah?
a.    Nabawi
b.   Quba
c.    Aqso
d.   Masjidil haram
Contoh 2: Berbentuk pernyataan (statement)
Pilihlah satu jawaban yang tepat!
1.   Kaum muslimin mekah yang hijrah ke yasrib disebut kaum :
a.    Ansor
b.   Muhajirin
c.    Kafir
d.   Musrik
Seperti dapat diperiksa pada dua contoh di atas, maka tes objektif bentuk multiple choice item terdiri atas dua bagian, yaitu:
a)      Item atau soal, yang dapat berbentuk pertanyaan dan dapat pula berbentuk pernyataan.
b)      Option atau alternatif, yaitu kemungkinan-kemungkinan jawab yang dapat dipilih oleh testee.

Option atau alternatif ini terdiri atas dua bagian, yaitu:
a.    Satu jawaban betul, yang biasa disebut kunci jawaban.
b.   Beberapa pengecoh atau distractor, yang jumlahnya berkisar antara dua sampai lima buah.
Dalam perkembangannya, sampai saat ini tes objektif bentuk multiple choice item dapat dibedakan menjadi sembilan model, yaitu:
a)      Model melengkapi lima pilihan
b)      Model asosiasi dengan lima atau empat pilihan
c)      Model melengkapi berganda
d)     Model analisis hubungan antar hal
e)      Model analisis kasus
f)       Model hal kecuali
g)      Model hubungan dinamik
h)      Tes Obyektif bentuk multiple choice item model perbandingan kuantitatif
i)        Model pemakaian diagram, grafik, peta atau gambar.

a)      Tes objektif bentuk multiple choice item model melengkapi lima pilihan
Tes objektif bentuk multiple choice item model melengkapi lima pilihan ini pada umumnya terdiri atas: kalimat pokok (=item) yang berupa pernyataan yang belum lengkap, diikuti oleh lima kemungkinan jawab (alternatif) yang dapat melengkapi pernyataan tersebut. Tugas testee disini ialah: memilih salah satu diantara lima kemungkinan jawab tersebut, yang menurut keyakinan testee adalah paling tepat (=merupakan jawaban yang benar).
Dengan demikian, pada tes objektif bentuk multiple choice item model melengkapi lima pilihan ini, hanya  akan kita jumpai satu jawaban yang benar.
Contoh
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan jalan membubuhkan tanda silang (X) pada huruf abjad A, B, C,D atau E.
1.   Sahabat yang mendampingi Nabi Muhammad saat hijrah bernama
a.    Ali bin Abi Thalib
b.   Usman bin Affan
c.    Umar bin Khotob
d.   Abu Bakar
e.    Khalid Bin Walid
(Kunci : D)
b)      Tes Objektif bentuk multiple choice item model melengkapi lima pilihan
Tes Obyektif bentuk multiple choice item model asosiasi dengan lima atau empat pilihan ini terdiri dari lima atau empat judul/istilah/ pengertian, yang diberi tanda huruf abjad didepannya, dan diikuti oleh beberapa pernyataan yang diberi nomor urut didepannya. Untuk tiap pernyataan tersebut testee diminta memilih salah satu judul/istilah/ pengertian yang berhuruf abjad, yang menurut keyakinan testee adalah paling cocok (paling benar).
Contoh :
Untuk butir soal nomor 1 sampai dengan 5 berikut ini, cocokkanlah istilah yang terdapat di belakang huruf abjad, dengan pernyataan yang terdapat pada masing-masing soal:
A.    Pasar          B.  Stasiun       C.  Terminal        D. Bandara          E. Pelabuhan
Soal
1.   Tempat pemberhentian Pesawat Terbang
2.   Tempat untuk belanja
3.   Tempat pemberhentian Kapal Laut
4.   Tempat pemberhentian Bis
5.   Tempat pemberhentian Kereta Api
(Kunci : 1. D   2. A   3.E   4. C   5. B)
c)      Tes Obyektif bentuk multiple choice item model melengkapi berganda
Butir soal sejenis ini pada dasarnya sama dengan multiple choice item model melengkapi lima pilihan, yaitu terdiri atas satu kalimat pokok yang tidak (belum) lengkap, diikuti dengan beberapa kemungkinan jawaban (bisa merupakan lima pernyataan dan bisa pula merupakan empat pernyataan). Perbedaannya adalah, bahwa pada butir soal jenis ini, kemungkinan jawaban betulnya bisa satu, dua, tiga, atau empat.
Contoh:
Tulislah :
A. Bila (1), (2) dan (3) betul.
B.  Bila (1) dan (3) betul.
C.   Bila (2) dan (4) betul.
D. Bila hanya (4) yang betul.
E.  Bila semuanya betul.
Soal
1.   Hal-hal yang termasuk perbuatan yang tidak baik :
1)   Menolong Nenek menyebrang jalan
2)   Berkelahi
3)   Menengok teman yang sedang sakit
4)   Mencorat-coret tembok sekolah
(Kunci : C)

d)     Tes Obyektif bentuk multiple choice item model analisis hubungan antar hal
Tes Obyektif bentuk multiple choice item biasanya terdiri atas satu kalimat pernyataan yang diikuti oleh satu kalimat keterangan. Kepada testee ditanyakan, apakah pernyataan itu betul, dan apakah keterangan itu juga betul. Jika pernyataan dan keterangan itu betul, testee harus memikirkan, apakah pernyataan itu disebabkan oleh keterangan yang diberikan, ataukah pernyataan itu tidak disebabkan oleh keterangan tersebut?
Contoh:
Soal nomor 1 sampai dengan 3 berikut ini terdiri atas tiga bagian, yakni: Pernyataan, Sebab dan Alasan, yang disusun secara berurutan.
Pilihlah:
A. Jika Pernyataan BETUL, Alasan BETUL dan keduanya menunjukkan HUBUNGAN SEBAB AKIBAT.
B.  Jika Pernyataan BETUL, Alasan BETUL, tetapi keduanya TIDAK MENUNJUKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT.
C.  Jika Pernyataan BETUL dan Alasan SALAH
D. Jika Pernyataan SALAH dan Alasan BETUL
E.   Jika Pernyataan SALAH dan Alasan Salah.
Soal:
Seseorang akan berangkat menunaikan ibadah haji, tiba-tiba menderita sakit berat sehingga tidak mungkin melaksanakan ibadah haji tersebut, dan karena itu gugurlah kewajiban menunaikan ibadah hajinya untuk selama-lamanya.
SEBAB
Kewajiban menunaikan ibadah haji bagi orang Islam hanya satu kali dalam seumur hidupnya.
                                                                                    (Kunci : D)
e)      Tes Obyektif bentuk multiple choice item model analisis kasus
Butir soal jenis ini merupakan tiruan keadaan yang sebenarnya. Jadi seolah-olah testee dihadapkan kepada suatu kasus. Dari kasus tersebut, kepada testee ditanyakan mengenai berbagai hal dan kunci jawaban-jawaban itu tergantung pada tahu atau tidaknya testee dalam memahami kasus tersebut.
f)       Tes Obyektif bentuk multiple choice item model hal kecuali
Model “Hal Kecuali” ini dikembangkan atas dasar Asosiasi Positif dan Asosiasi Negatif secara serempak.
Jika model semacam ini digunakan dalam tes hasil belajar, maka pada kolom sebelah kiri dicantumkan tiga macam gejala atau kategori (yakni A, B dan C); sedangkan pada kolom sebelah kanan terdapat lima hal atau keadaan (yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5), dimana empat diantaranya cocok dengan satu hal yang berada di sebelah kiri.
Jawaban yang dikehendaki oleh tester ialah, agar testee menentukan hal berabjad mana yang dipandang cocok dengan empat keadaan yang bernomor, dan keadaan yang tidak cocok dengan hal dan keadaan itu. Jadi, disini testee diminta untuk memberikan dua buah jawaban, yaitu: 1 huruf abjad dan 1 nomor.
g)      Tes Obyektif bentuk multiple choice item model hubungan dinamik
Tes Obyektif bentuk multiple choice item model hubungan dinamik ini adalah salah satu jenis tes objektif bentuk pilihan ganda, yang menuntut kepada testee untuk memiliki bekal pengertian atau pemahaman tentang perbandingan kuantitatif dalam hubungan dinamik.
Dalam praktek model ini lebih sesuai diterapkan pada tes hasil belajar yang termasuk dalam kelompok mata pelajaran eksakta, seperti: Fisika, Kimia, Biologi dan sebagainya.
h)      Tes Obyektif bentuk multiple choice item model perbandingan kuantitatif
Pada model perbandingan kuantitatif ini, yang perlu ditanyakan kepada testee adalah hafalan kuantitatif yang sifatnya fundamental dan dikemudian hari perlu hafal di luar kepala, didalam profesinya tanpa melihat buku, daftar atau tabel.
i)        Tes Obyektif bentuk multiple choice item Model pemakaian Gambar/diagram/grafik/peta
Pada tes objektif bentuk multiple choice item model ini, terdapat gambar/diagram/grafik/peta yang diberi tanda huruf abjad A, B, C, D dan sebagainya. Kepada testee ditanyakan tentang sifat/keadaan/hal-hal tertentu yang berhubungan dengan tanda-tanda tersebut.

B.     Kriteria Tes Obyektif Multiple Choise
Syarat yang diperhatikan untuk menyusun tes objektif multiple choice, diantaranya
a.    Statement harus jelas merumuskan suatu masalah. Tentukanlah sebelumnya bahwa hanya ada satu jawaban yang paling benar dan tepat.
b.   Baik statement maupun option sedapat mungkin jangan merupakan suatu kalimat yang terlalu panjang.
c.    Hindarkanlah option yang tidak ada sangkut-pautnya satu sama lain. Dengan kata lain, option (pilihan jawaban) hendaknya homogen.

Contoh yang salah:
1)   Hasil perkebunan Provinsi Lampung adalah:
a.       Karet         b. lada         c. terigu           d. bawang

Contoh yang baik:
1)   Hasil Perkebunan Lampung yang terbesar adalah:
a.       Karet
b.       Lada
c.       Kelapa sawit
d.       Kopi

C.    Kelebihan dan Kelemahan  Item Tes Pilihan Ganda
·      Kelebihan Item Tes Pilihan Ganda
Dalam evaluasi pembelajaran, item tes pilihan ganda mempunyai beberapa kelebihan yang secara ringkas dapat dicermati dalam uraian berikut:
1.   Tes pilihan ganda memiliki karakteristik yang baik untuk suatu alat pengukur hasil belajar siswa. Karakter yang baik tersebut yaitu lebih fleksibel dalam implementasi evaluasi dan efektif untuk mengukur tercapai tidaknya tujuan belajar mengajar.
2.   Item tes pilihan ganda yang dikonstruksi dengan intensif dapat mencakup hampir seluruh bahan pembelajaran yang diberikan oleh guru di kelas.
3.   Item tes pilihan ganda adalah tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa yang hendak dievaluasi.
4.   Item tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan intelektual atau kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.
5.   Dengan menggunakan kunci jawaban yang sudah disiapkan secara terpisah, jawaban siswa dapat dikoreksi dengan lebih mudah.
6.   Hasil jawaban siswa yang diperoleh dari tes pilihan ganda dapat dikoreksi bersama, baik oleh guru maupun siswa dengan situasi yang lebih kondusif.
7.   Item tes pilihan ganda yang sudah dibuat terpisah antara lembar soal dan lembar jawaban, dapat dipakai secara berulang-ulang.
·      Kelemahan Item Tes Pilihan Ganda
Kesulitan yang sering dialami para guru kelas, berkaitan dengan mengonstruksi item tes pilihan ganda adalah kesulitan dalam menyusun item tes yang mengandung pokok persoalan dengan tepat, dan menyusun jawaban alternatif dengan memperhitungkan beberapa jawaban menjebak (distracters) yang memungkinkan dipilih siswa.
Disamping kelemahan pokok seperti yang diuraikan di atas, item tes pilihan ganda masih memerlukan perhatian seorang guru atau evaluator, diantaranya adalah kelemahan yang berkaitan dengan beberapa hal berikut.
1.   Konstruksi item tes pilihan lebih sulit serta membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan penyusunan item tes bentuk objektif lainnya.
2.   Tidak semua guru senang menggunakan tes pilihan ganda untuk mengukur hasil pembelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu, misalnya satu semester atau satu kuartal.
3.   Item tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam mengorganisasi materi hasil pembelajaran.
4.   Item tes pilihan ganda memberi peluang pada siswa untuk menerka jawaban.



















 
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Suatu tes dinyatakan obyektif multiple choice apabila :
1.   Hanya satu jawaban yang benar untuk setiap alternative jawaban
2.   Dalam menskor tidak ada perbedaan waktu diperiksa oleh lebih dari satu orang
3.   Dalam menjawab testee tinggal hanya melakukan pilihan sesuai dengan petunjuk
4.   Norma pilihan sudah ditentukan terlebih dahulu

B.     Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami dapat mengetahui dan memahami tentang Multiple Choice Item Test (Pilihan Ganda), dan kami mengaharapkan pada mahasiswa STAIBN dapat memahami materi ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat menambah pembendaharaan perpustakaan STAIBN, meskipun kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu kami mohon maaf dan kami mengharapkan masukan dari pambaca untuk penyempurnaan Makalah ini.


















DAFTAR PUSTAKA

·         Prof. Drs. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
·         Buku Panduan Evaluasi Pembelajaran yang diberikan oleh Dosen

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking